Tuesday, August 10, 2010

Surga Air Di Tirtanadi, Lombok Timur

Lombok Timur, LOMBOQNET-Desa persiapan Tirtanadi yang masuk ke wilayah pemerintahan Kecamatan Labuhan Haji, dengan menempuh perjalanan kurang lebih tujuh kilometer dari kota Selong, ibu kota kabupaten Lombok Timur.
Perjalanan ke pusat pemerintahan desa persiapan Tirtanadi ini terasa cukup panjang, maklumlah letak desa persiapan satu ini cukup jauh dari jalan raya. Apalagi infrastruktur jalan menuju tirtanadi tidak terlalu baik kondisinya. Jika belum pernah mengunjungi desa ini mungkin anda akan kesulitan menemukannya, jadi tak ada salahnya bertanya terlebih dahulu pada warga yang anda temui di desa sebelumnya yaitu desa korleko. 

Desa korleko ini merupakan desa induk dari desa persiapan tirtanadi. Tirtanadi sendiri resmi dimekarkan pada tanggal 1 november 2009 lalu. Desa persiapan tirtanadi membawahi tiga kekadusan, yaitu kekadusan dasan tirpas, kekadusan dasan tereng, dan kekadusan dasan gerung.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua puluh menit lamanya, akhirnya tiba juga kita di pusat desa persiapan tirtanadi, yaitu di kekadusan tirpas. Dengan menggunakan kendaraan bermotor jarak tempuh ke desa ini bisa memakan waktu dua puluh, bahkan sampai dengan tiga puluh menit. Kalau saja kondisi jalan ke tirtanadi tidak rusak, mungkin perjalanan bisa lebih singkat.

Disini adalah lokasi pembangunan kantor desa tirtanadi. Kantor desa persiapan tirtanadi ini dibangun di atas lahan seluas 12 are. Sedangkan luas bangunannya adalah 10 kali 20 meter persegi. Kantor desa persiapan tirtanadi dibangun murni menggunakan swadaya masyarakat yang jumlahnya mencapai 250 juta rupiah. Pembangunan kantor desa ini kira-kira dimulai awal april lalu, dan diharapkan akan rampung secepatnya.

Pembangunan kantor desa ini mengisyaratkan kesiapan tirtanadi untuk menjadi sebuah desa definitif. Masyarakat setempat-pun menyambut antusias pembangunan kantor desa ini. Warga di desa persiapan ini nyatanya sudah lama mengharapkan tirtanadi dimekarkan. Itulah pula sebabnya masyarakat tirtanadi sangat bersemangat menyelesaikan pembangunan kantor desanya. Salah satu syarat utama bagi sebuah desa persiapan untuk ditetapkan sebagai desa definitif adalah kemampuan membangun kantor desanya sendiri secara swadaya.

Meski sebelumnya sempat terjadi perbedaan pendapat di kalangan warga setempat mengenai letak kantor desa dan pusat pemerintahan desa persiapan tirtanadi, akhirnya pembangunan kantor desa ini dapat berjalan lancar sebagaimana diharapkan sebagian besar warga.

Topografi desa persiapan tirtanadi yang memiliki luas 337 hektar ini berbatasan dengan desa persiapan teko, kecamatan pringgabaya di sebelah timur dan desa korleko di sebelah barat, sedangkan di sebelah utara dan selatan, tirtanadi masing-masing berbatasan dengan desa tembeng putek, kecamatan wanasaba dan selat alas.

Bila anda berkesempatan mengunjungi desa ini suatu saat nanti, ada satu tempat yang rasanya sayang untuk dilewatkan karena diyakini mengandung nilai historis oleh warga setempat. Nama tempat itu adalah makam anak iyok dasan mungguk yang berlokasi di kekadusan dasan gerung. Konon tepat di lokasi makam anak iyok ini dulunya pernah di singgahi oleh tokoh yang sangat terkenal pada masanya, yaitu patih gajah mada yang berasal dari kerajaan majapahit. Itulah sebabnya makam anak iyok ini dikenal pula dengan sebutan petilasan oleh masyarakat tirtanadi. Petilasan ini mengandung pengertian tempat persinggahan.
Dari makam anak iyok kita melanjutkan perjalanan untuk melihat potensi terbesar di desa persiapan tirtanadi. Potensi yang diunggulkan di desa persiapan ini adalah hasil perkebunan dan pertaniannya. Sebagian besar lahan di tirtanadi dimanfaatkan untuk lahan perkebunan maupun areal persawahan. Kelapa adalah jenis tanaman yang paling banyak kita jumpai di lahan-lahan perkebunan warga tirtanadi. Meskipun tirtanadi termasuk desa penghasil kelapa seperti korleko dan ijobalit, namun di desa persiapan ini jarang sekali kita jumpai tempat-tempat pengolahan kelapa untuk dijadikan kopra. Masyarakat tirtanadi biasanya lebih suka menjual kelapa butiran yang masih segar. Selain menjual langsung ke pasar-pasar terdekat, warga tirtanadi umumnya juga memasarkan kelapa-kelapa tersebut ke luar daerah.

Sedangkan di lahan-lahan sawahnya, warga tirtanadi lebih suka mengembangkan tanaman palawija seperti jagung dan cabai. Kondisi tanah di wilayah tirtanadi yang subur menyebabkan para petani di desa persiapan ini tak kesulitan mengembangkan tanaman-tanaman palawija yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi tersebut. Para petani setempat bahkan mendapatkan untung besar dari hasil pertaniannya ini. Tak heran jika sebagian besar warga desa persiapan ini mengandalkan sektor pertanian sebagai sumber penghasilannya.

Pertumbuhan sektor pertanian di tirtanadi tak lepas dari peranan kelompok-kelompok tani setempat. Kelompok-kelompok tani yang tergabung dalam gabungan kelompok tani, gapoktan, bagek peneda tirpas dua ini termasuk salah satu yang cukup aktif memajukan sektor pertanian tirta nadi. Banyak kegiatan dilakukan di gapoktan ini untuk mendukung perkembangan sektor pertanian di desa persiapan yang berpenduduk kurang lebih 6 ribu 500 jiwa ini.

Di posko gapoktan yang juga merupakan kantor desa sementara ini, kerap kali dilakukan pertemuan antar kelompok tani di tirtanadi untuk mencari solusi terbaik guna mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi petani setempat. Seperti yang tengah dilakukan saat ini, yaitu membahas persoalan kelangkaan pupuk yang menghantui para petani akhir-akhir ini.

Kemajuan sektor pertanian dan perkebunan di tirtanadi tak terlepas pula dari cukup memadainya sarana-prasarana irigasi di desa persiapan ini. Lahan pertanian dan perkebunan milik warga terlihat

Dibandingkan desa-desa tetangga/ tirtanadi termasuk sangat beruntung karena memiliki sumber air yang tak ada habisnya. Tidak salah jika masyarakat setempat menamakan desa persiapan ini tirtanadi, yang kira-kira mengandung makna sumber air.

Faktanya hampir di setiap sudut desa persiapan ini dapat kita temukan mata air dengan kondisi sangat produktif dan kualitas air yang sangat baik. Menurut warga tirtanadi mata air-mata air tersebut tak pernah mengalami kekeringan, bahkan di musim kemarau sekalipun. Beberapa nama mata air yang paling terkenal di tirtanadi ini diantaranya mata air gunung malang yang lokasinya di kekadusan dasan tirpas, mata air mualan yang berlokasi di kekadusan dasan tereng, mata air timba mungguk yang berlokasi di kekadusan dasan gerung, dan mata air mental yang juga berlokasi di dasan gerung.

Melihat dari dekat kondisi mata air-mata air di tirta nadi ini, membuat kita seolah-olah tengah merasakan surga air. Air yang begitu bening, sejuk, dan masih terlihat orisinil, jauh dari pencemaran, pastinya akan membuat anda merasa betah berlama-lama di sekitar mata air-mata air ini.

Air adalah sumber kehidupan. Itulah sebabnya sumber-sumber air di daerah ini harus tetap terpelihara kelestariannya dengan baik, termasuk sumber-sumber mata air yang berada di wilayah desa persiapan tirta nadi ini tentunya. Upaya-upaya pelestarian mata air yang sudah, dan akan dilakukan di tirtanadi ini harus didukung sepenuhnya oleh seluruh lapisan masyarakat setempat. Warga tirtanadi harus bersyukur karena dikaruniai surga air yang sangat di-mimpikan oleh masyarakat lain di daerah ini, apalagi bagi mereka yang bermukim di wilayah selatan lombok timur,

Dari mata air kita beralih untuk melihat lebih jauh keseharian masyarakat tirtanadi. Di samping bertani dan berkebun, warga setempat ternyata juga senang beternak. Hampir di seluruh rumah warga tirtanadi dapat kita temukan kandang-kandang ternak yang bentuknya kolektif. Kandang-kandang kolektif di rumah warga ini dikelola oleh masing-masing keluarga. Sampai saat ini belum ada kandang kolektif yang khusus di kelola oleh kelompok ternak. Ternak sapi adalah jenis ternak yang paling banyak diminati warga tirta nadi. Tak heran jika jenis ternak yang satu inilah yang paling banyak mengisi kandang-kandang kolektif milik warga setempat. Mungkin karena harganya yang relatif lebih mahal dibandingkan ternak lainnya, sehingga warga tirta nadi lebih suka beternak sapi. Keuntungan dari usaha ternak sapi memang lumayan besar.

Kegiatan lain yang juga lekat dengan keseharian warga tirtanadi adalah menambang pasir kali. Tidak sedikit masayarakat tirtanadi yang bermata-pencaharian sebagai penambang pasir kali. Contohnya ibu satu ini. Ia termasuk salah satu warga tirtanadi yang sudah lama menjadi penambang pasir. Tak beda dengan warga lainnya yang berprofesi sebagai penambang pasir, ibu ini rela berpanas-panas untuk mendapatkan pasir dalam jumlah banyak. Karena semakin banyak pasir yang didapatkan, semakin banyak pula rupiah yang akan mengalir ke kantong. Penghasilan dari menambang pasir yang dirasa lumayan cukup untuk menutupi kebutuhan hidup sehari-hari, membuatnya bertahan menjadi penambang pasir kali hingga saat ini.

Di tirtanadi nyaris tak ada pengangguran dalam pengertian sebenarnya. Hampir seluruh warga desa persiapan ini mempunyai penghasilan tetap, mulai dari bertani, berkebun, bahkan menjadi

Penambang pasir sekalipun. Intinya semua potensi yang ada di tirtanadi digarap oleh warga agar bisa mendatangkan uang. Mungkin itulah pula sebabnya jarang sekali kita temui warga setempat yang menjadi t-k-i ke luar negeri. Masyarakat desa persiapan ini bisa dikatakan lebih suka mencari uang di desa sendiri. Daripada harus bekerja sebagai tenaga kerja indonesia, t-k-i, ke luar negeri, masyarakat tirta nadi lebih memilih memanfaatkan potensi yang ada sebagai sumber mata pencahariannya. Upaya ini patut diacungi jempol.

Pekerja keras, memiliki semangat swadaya yang tinggi dan budaya gotong-royong yang kuat, inilah kiranya gambaran yang paling tepat untuk keseharian masyarakat tirtanadi.

Budaya gotong-royong yang mulai kendur di beberapa tempat di daerah ini, tidak terjadi di desa persiapan tirtanadi. Budaya gotong-royong ini jelas terlihat dalam pembangunan fasilitas-fasilitas umum, seperti dalam pembangunan sarana peribadatan ini. Tak sekadar menyumbangkan tenaganya saja, masyarakat tirtanadi pun tak enggan menyumbangkan sejumlah uang dari kantongnya sendiri untuk membangun sarana peribadatan di wilayah tempat tinggal mereka masing-masing. Jumlahnya-pun tak bisa dikatakan sedikit. Setiap kepala keluarga menyumbangkan dana sesuai kemampuannya. Kisarannya dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.

Semangat swadaya yang tinggi juga ditunjukkan masyarakat tirta nadi dalam memajukan sektor pendidikan di desa persiapan ini. Bangunan madrasah ibtidaiyah darrul muhtaddin n-w mungguk yang masuk ke wilayah kekadusan dasan gerung ini salah satu contoh hasil swadaya warga setempat di bidang pendidikan. Pembangunan m-i ini dilatar-belakangi minimnya sarana-prasarana pendidikan di tirtanadi. Kondisi tersebut sempat mengakibatkan angka putus sekolah cukup tinggi.

Masyarakat tirta nadi termasuk sangat peduli dengan pendidikan. Selain mengupayakan terpenuhinya kebutuhan pendidikan generasi muda setempat pada jenjang sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, masyarakat tirta nadi juga mengupayakan terpenuhinya kebutuhan pendidikan putra-putri mereka pada level usia dini. Itulah alasan utama didirikannya lembaga pendidikan bina insani al-umaro, gunung malang, yang berlokasi di kekadusan dasan tirpas ini. Disamping mengelola pendidikan anak usia dini, paud, dan taman pendidikan al-qur’an, t-p-q, lembaga pendidikan non formal ini juga aktif dengan kegiatan pembinaan terhadap para pemuda di tirta nadi.

Seperti inilah aktifitas belajar di paud yang dikelola lembaga pendidikan bina insani al-umaro gunung malang. Meskipun ruangan paud terkesan sederhana, tetapi anak-anak paud al-umaro tetap semangat lho menyimak materi yang disampaikan salah satu tutor di paud tersebut.

Sepanjang perjalanan menjelajahi wilayah desa persiapan tirtanadi ini, kita juga melewati perkampungan-perkampungan penduduk. Kondisi perkampungan warga tirtanadi yang tertata sederhana ini tampaknya mencerminkan keseharian masyarakatnya yang bersahaja.

Haus hiburan, ungkapan ini juga cukup tepat rasanya untuk menggambarkan keseharian masyarakat tirtanadi, kesan itu muncul saat melihat kerumunan warga yang sedang asyik menyaksikan pertunjukan kesenian di rumah salah satu tokoh masyarakat tirtanadi yang berlokasi di kekadusan dasan gerung. Warga yang berkerumun di tempat itu nyaris tak berkedip menyaksikan pertunjukan grup kesenian di dasan gerung ini.

Dari suara musiknya kita dapat menduga pertunjukan apa yang sedang mereka nikmati. Ya…warga di kekadusan dasan gerung ini tengah menyaksikan pertunjukan kesenian cilokak. Kesenian cilokak yang boleh dikatakan salah satu kesenian khas sasak ini ternyata belum lama dikembangkan di kekadusan dasan gerung. Grup kesenian cilokak yang kita saksikan saat ini adalah satu-satunya grup cilokak di dasan gerung. Grup ini bernama geger girang.

Ide awal mendirikan kelompok kesenian cilokak geger girang ini sebetulnya bermula dari keinginan kadus setempat untuk memberdayakan kaum muda di lingkungannya. Daripada terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak baik, sekelompok pemuda di kekadusan ini diajak-nya untuk membentuk grup kesenian cilokak. Gayung-pun bersambut. Para pemuda dasan gerung ini ternyata sangat tertarik dengan tawaran kadus mereka. Hasilnya, kelompok kesenian cilokak geger girang ini mulai diminati masyarakat. Tawaran untuk bermain cilokak-pun mengalir. Tak hanya di tirtanadi, grup kesenian geger girang ini juga kerap di undang untuk mengisi acara tertentu, seperti acara nyongkolan, baik di dalam maupun luar desa persiapan tirta nadi.(**)


3 comments:

  1. wah menarik banget tuh desa persiapan moga2 desa tersebut cepat terealisasi menjadi desa definitif... kapan2 kl ada kesempatankt akan ke tirta nadi...

    ReplyDelete
  2. Salam perjuangan dan penghargaan yang tiada terkira dari kami sebagai warga desa persiapan Tirtanadi yang sedang menempuh pendidikan diluar pulau Lombok.
    Sebagai warga deasa persiapan Tirtanadi kami sangat bangga dengan semangat dan kegigihan para warga yang terus berjuang dan berusaha untuk mewujudkan desa Tirtanadi yang definitif.
    Mudah-mudahan kita semua bisa berkontribusi untuk embangunan desa kita menuju desa yang lebih baik.Amin

    ReplyDelete
  3. Harapan menuju yang lebih baik, kenapa tidak...mudahan desa tirtanadi adalah hasil aspirasi mengejar kemandirian masyarakatnya,

    ReplyDelete