Mancanegara, LOMBOQNET-Datang silih berganti, mengintai
setiap wilayah yang terletak dalam cincin api. Bencana demi bencana yang melanda seolah
menjadi pertanda bahwa dunia sudah tua. Gempa yang melanda Pakistan beberapa
bulan yang lalu, kini dialami oleh Filipina, dimana dalam satu bulan negara ini
terus diguncang gempa hingga pada kamis (31/10), merupakan gempa kuat ketiga merobohkan
bangunan-bangunan tinggi dan juga ribuan pemukiman penduduk.
Akibat dari gempa ini, sebagian besar wilayah Filipina meliburkan
sekolah dan kantor-kantor pelayanan karena khawatir akan datangnya gempa
susulan. Dilansir dari Dailymail gempa ketiga yang melanda Filipina menewaskan
lima orang dan melukai beberapa orang lainnya dan menghancurkan gedung-gedung
yang sebelumnya mengalami kerusakan akibat gempa.
Beberapa korban meninggal dunia dan luka-lika disebabkan oleh
puing reruntuhan bangunan dan tertimpa pohon yang tumbang diguncang gempa.
Di kota Kidapawan di Cotabato, sebuah hotel kecil sebagian bangunannya
runtuh, menghancurkan lobi dan sebuah bank di lantai dasar dan menyebabkan
bangunan seperti bersandar pada rumah sakit didekatnya. Pemerintah setempat menghimbau
agar warganya mengosongkan gedung dan juga rumah sakit agar tidak membahayakan
keselamatannya.
Di kota Davao, kota kelahiran Presiden Rodrigo Duterte,
sebuah kondominium lima lantai sebagian bangunan jatuh di lantai dasar dan petugas
penyelamat berhasil membawa keluar sembilan orang, satu di antaranya terluka
dan dibawa ke rumah sakit.
Duterte dan keluarganya diketahui selamat dari gempa saat
berada di rumahnya di kota Davao, kepala pasukan keamanan presiden, Brigjen.
Jenderal Jose Eriel Nembra, mengatakan
saat ini para insinyur melakukan pemeriksaan terhadap kediaman presiden untuk memastikan kondisi bangunan.
saat ini para insinyur melakukan pemeriksaan terhadap kediaman presiden untuk memastikan kondisi bangunan.
Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina mengatakan,
gempa berkekuatan 6,5 itu dipicu oleh pergerakan pada patahan lokal pada
kedalaman 6 kilometer (3,7 mil) sekitar 28 kilometer (17 mil) timur kota
Tulunan di provinsi Cotabato. Wilayah ini telah mengalami kerusakan parah
akibat dua gempa kuat dan ratusan gempa susulan yang telah terjadi sebelumnya.
Menurut Kantor Pertahanan Sipil setempat, setidaknya delapan
orang tewas dalam gempa berkekuatan 6,6 SR pada Selasa (29/10), dua orang hilang,
395 terluka dan lebih dari 2.700 rumah dan bangunan, termasuk sekolah dan rumah
sakit, rusak. Gempa dengan kekuatan 6,3 SR yang terjadi pada 16 Oktober lalu
juga menewaskan setidaknya tujuh orang, melukai lebih dari 200 orang dan
menghancurkan lebih dari 7.000 bangunan.
Kepulauan Filipina terletak di 'Cincin Api' Pasifik, yang disebut busur patahan di sekitar Samudra Pasifik tempat sebagian besar gempa bumi dunia terjadi. (**)
No comments:
Post a Comment